Pertanyaan Interview yang sulit: "Silahkan perkenalkan dan jelaskan diri kamu?" serta menanyakan ke diri sendiri.
4 June 2024, Doha.
Sebenarnya pertanyaan interview cukup gampang di jawab kalau ditanya " silahkan jelaskan tentang diri kamu?" cukup jelaskan yang related sama pekerjaan yang di applied. Serta di awal jelaskan secara general saja diri kamu. Saya coba memposisikan diri sebagai user atau interviewer.
Saat interview, bisa menjawab, Nama Lengkap, panggilan, (hal-hal general) misal sudah menikah belum, anak berapa, domisili dimana, hobi (tricky, baiknya tidak kecuali ditanya). Saya biasanya langsung ke experience kerja apa yg saya suguhkan saat saya bekerja ditempat sebelumnya, prestasi dan pencapaian, kalau fresh grad, biasanya akan di drive oleh interviewer, intinya akan coba melihat karakter kita. Kalau fresh grad intinya semangat belajar, bisa mendengar, tidak sok pintar, tidak pembohong sudah cukup sepertinya, kalau masalah intelejensi bisa diukur dari beberapa hal yang tertulis di CV sampai kerapihan CV.
Cukup mudah kalau ditanya "Siapa kamu?" dalam konteks interview kerja.
Complicated jika kamu menanyakan ke diri kamu sendiri, saya ini siapa? apalagi kondisi bertanya saat kamu krisis eksistensi. Saya pernah, di lokasi entah berantah, dalam kondisi hati kalut, mempertanyakan ini sampai mempertanyakan ngapain hidup, saya jawab di paragraf-paragraf selanjutnya.
Pendapat saya pribadi.
Saat kamu mempertanyakan ini, selalu ingat untuk rendah hati, seperti yang di jelaskan oleh Ustadz Zubair Lc, MA (ref. Kajian Masjid Amr Bin Jundub, Doha Qatar) , saat melihat hal-hal dunia atau materi, bandingkan hidupmu dengan yang lebih sulit hidupnya. TAPI, saat membicarakan tentang ibadah, baru bandingkan dirimu dengan orang yang lebih soleh.
Maksudnya disini adalah, hal-hal dunia ini tidak akan habisnya jika kamu kejar, dahaga yang kamu coba banjiri dengan seluruh air segar di muka bumi ini tidak akan pernah memuaskan kamu. Kuncinya bersyukur, merasa cukup.
Tapi, rasa syukur dan cukup ini harus dibekali dengan tebalnya iman, karena kenapa?, akan selalu ada orang yang akan memberikan komentar negatif tentang kondisi anda sekarang, mau dikondisi apapun, anda terlihat kekurangan atau kelebihan, saat anda terpuruk atau saat anda berprestasi. Komentar-komentar seperti ini yang membuat kita lupa dengan syukur dan cukup.
Saya kasih contoh komen tidak berfaedah dari fulan bin fulan
Sketsa anda baru promosi jabatan:
Fulan bin fulan komen "Ya kalau dah jadi xxxx (manager), minimal kendaraan ganti lah merk xxxxx"
Ini langsung men-trigger anda jika anda lemah iman, mengganggap kendaraan yang anda miliki sekarang tidak cukup untuk anda, percaya saya. JANGAN PERNAH DIDENGARKAN, ini hasutan syetan melalui mulut fulan bin fulan tersebut, tetap cool, dan tetap syukuri yang anda punya, karena sekali anda mengikuti, dahaga anda tidak akan selesai, kecuali Allah memberi anda hidayah.
Kalau saya, saya mudah, saya akan berusaha memberikan potensi maksimal dari kendaraan yang saya punya, ada yang saya banggakan yang bukan hal-hal materialistis, misal sepeda, sepeda saya bukan top tier di dunia, malah kelas receh, tapi saya bisa memperjuangkan average speed saya untuk sekedar kelas-kelas komunitas, saya juga sanggup bersepeda jauh, jadi silahkan hina sepeda saya, tapi mereka akan tetap respect tentang usaha saya, apa yg saya capai, jika tidak di respect, sangat berani di adu sampai saya menyatakan kalah.
Hal diatas tentang duniawi.
Sedangkan saat membicarakan tentang ibadah, baru anda boleh melakukan kebalikannya, tapi, tetap dengan faedah, karena ada ibadah yang modal utama nya adalah materi.
contoh: Zakat, Sedekah, Infaq, Naik Haji atau Umroh.
Nda perlu membandingkan nominal, kalau haji, pakai regular atau plus, kalau umroh sombong-sombongan agensi, jangan, anda akan merusak nilai Ibadah anda itu sendiri.
Kalau mau banding-bandingkan cukup guyon tentang, baiknya bacaan solat, rajinnya mengerjakan solat sunah, hari ini sudah dapat ngaji berapa jus, solat di primetime atau tidak? dapat shaf posisi pole position nda?, menurut saya nda apa ini di guyon ke teman terdekat, supaya saling menyemangati.
Saya kembali bertanya ke-diri saya sendiri, definisikan saya?, sulit.
Saya tidak di definisikan oleh materi yang saya punya, tidak oleh saldo uang di tabungan, tidak dengan lokasi rumah, tidak dengan kendaraan yang saya punya.
Jabatan? saya tidak bisa di definisikan dari jabatan saya, jabatan yang sewaktu-waktu Allah bisa cabut, yang banyak aib dan kekurangan saya di sembunyikan oleh Allah, tidak bisa, jabatan saya tidak bisa mendefinisikan saya.
Hobi? hobi saya tidak bisa juga mendefinisikan saya, terlalu banyak, terlalu beragam, dan konsistensinya naik dan turun. Jika saya tulis semua disini, jadi buang-buang waktu pembaca, intinya olahraga dan mainan.
Etnis?saya tidak punya kemampuan mengatur saya dilahirkan dimana dari anak siapa, tidak bisa juga. Menurut saya definisikan diri itu dari yang kita pribadi bisa pilih, bisa atur. Etnis ini termasuk kewarganegaraan ya. Saya cinta bangsa saya, kalau mau bukti, monggo datang kita ngobrol dan lihat sendiri bukti-buktinya, tapi kembali lagi tujuan anda apa menanyakan itu? Etnis ini tidak bisa men-definisikan saya.
Saya orang baik? belum tentu, ada yang sepakat, ada yang tidak, ada yang menganggap saya buruk sekali, ada yang memfitnah dan menghasut orang lain terhadap saya, saya tidak perduli, cukup Allah yang menilai saya. Orang lain bebas, sebebas-bebasnya menilai saya baik atau tidak. Karena ada kondisi saya merespon baik, ada kondisi saya merespon buruk, tergantung orang itu sendiri dan banyak kondisi lain. Oh iya saya baik atau tidak saat saya menjalankan hobi saya? (balapan dan lain lain), tergantung juga, ada yang saya hantam, ada yang saya belajar darinya, ada yang saya acuhkan ada yang saya dengarkan. Kalau bisa di survei semua akan menarik hasilnya hahaha.
Saya adalah orang yang gembira?ya saya berusaha, banyak hal yang membuat saya gembira, bahagia, hal hal sederhana, sekedar makan saja makanan yang bersih halal saya sudah gembira, apalagi ada sambel dan bareng-bareng orang-orang yang saya respect dan cintai. Tapi ada juga kondisi saya bersedih, mudah menangis, ya saya laki-laki, saya menangis juga, mudah malahan, melihat video foto anak-anak dan sodara-sodara di Palestin, sedih dan amarah, tapi juga berserah kepada Allah yang Maha Tau, Maha Mengatur, Maha Mencukupi.
Setelah baca-baca dan merenung sepertinya jawaban dari pertanyaan sulit ini saya yakin satu.
SAYA SEORANG MUSLIM.
Ini mudah bagi saya kalau menjawab pertanyaan filosofis, siapa saya? Saya seorang muslim, saya memilih menjadi muslim, setidaknya ini yang saya pilih secara sadar dan dalam kekuasaan saya terhadap diri saya, badan fisik dan rohani saya.
Karena tidur saja saya ini tidak bisa atur, detik keberapa mata ini terpejam dan jam detik dan menit berapa mata saya terbuka, ada yang mengatur, bukan saya, Allah semata. (jokes: itupun kalau tidur masih bangun, antara bakal bangun atau tidak saja saya tidak mampu atur) maka dari sini saya tidak pernah memandang diri saya tinggi, tidak, saya ini lemah, manusia, daging membalut tulang, sampai detik ini pun, posisi jiwa di install dimana manusia baru sepakat di sekitar otak, tapi dimana? Diri saya sendiri ada khilaf, ada hawa nafsu, ada aib, mudah marah, mudah terpancing, mau menang sendiri, belum bisa saya 100% nurut kepada Allah seperti malaikat, tapi saya berusaha.
Muslim artinya yang berserah diri kepada Allah, dan ya ini tepat sekali, ini memudahkan tiap detik dan tiap hembusan nafas saat kita hidup di dunia ini. Saya pernah ada fase memikirkan terlalu dalam "ngapain sih manusia ini hidup, buat apa saya ada disini" dan dalam kondisi tidak bagus.
Buka Al-Quran
Langsung terjawab di Quran Surat Ad-Dzariyat ayat 56.
ÙˆَÙ…َا Ø®َÙ„َÙ‚ۡتُ الۡجِÙ†َّ ÙˆَالۡاِÙ†ۡسَ اِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعۡبُدُÙˆۡÙ†ِ ٥٦
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
Resapi, maknai, anda akan perlahan-lahan (atau cepat Wallahualam) mulai hidup menjadi muslim lebih baik saya masih on the way, dan masih jauh sepertinya hehe.
Semua gerak gerik, tindak tanduk, anda harus selalu ingat, ini sedang ibadah, apapun, jadi jauh anda dari maksiat. Tapi tidak melarang juga melakukan hal-hal yang tidak dilarang dan menyenangkan, seperti guyon yang tidak menghina, berolahraga, melakukan hal-hal dunia yang tidak dilarang, banyak sekali.
Dihina, direndahkan, dimusuhi sekalipun, tidak jadi masalah, selama itu ke pribadi saya, tapi kalau menyerang agama saya, menghina Al-Quran, Nabi Muhammad Sallallahu Allaihi Wassalam, jangan sampai saya tau dan dalam jangkauan saya. Allah Maha Pengampun, saya hanya manusia yang banyak kurang dan hina, ada tabiat-tabiat buruk dan kadang lepas kendali.
Tapi saya juga orang yang berusaha mencintai seluruh manusia sodara-sodara ku terutama muslim, sangat-sangat berusaha, walaupun terkadang ada yang sangat sulit sekali dicari apa yang bisa dicintai dari seorang manusia.
Komentar
Posting Komentar