Libur Akhir Tahun 24-31 Desember 2020
Disamping PSBB dan WFH eh dapat rejeki libur panjang pula, punya waktu banyak sekali, Alhamdulillah.
Tiap Pagi dan Sore main dengan anak keliling komplek, tapi kok lihat alat-alat permainan banyak yang rusak hmmm, kayaknya bisa nih di perbaiki.
Seenggaknya saya yang sekarang belum berani bawa jalan-jalan anak saya ke tempat-tempat main atau wisata, anak saya bisa main di fasilitas komplek.
Target pertama adalah jungkat jungkit yang karam, yes karam, ditimbun-timbun, entah.
Mumpung bentuk masih ada, lihat satu dua kali, ukur-ukur pakai meteran dan jangka sorong (yes gw punya jangka sorong alias vernier caliper, what a geek).
Buat rencana. (Engineering)
Dimulai dari shaft (as) shockbreaker yamaha nouvo bekas, disimpan sejak lama, akhirnya dia menemukan tujuan besar hidupnya hahaha , shaft ini jadi ini titik mulai desain nya.
Shaft terbuat dari stainless steel, tebal, diameter luar 25mm
Drawing buat ke tukang las, untuk dudukan bearing, tukang las minta 50rb (mahal itungannya) tapi gpp sedekah, karena saya malas dan ga punya alat bending plat.
Pengadaan (Procurement)
Coba beli bearing 6205 dgn ukuran lubang 25mm terlalu peret, malas kalau harus di heating dulu buat buka, jadi beli lagi bearing 6206 diameter 30mm, nanti di las titik saja di shaft nya. Harga bearing cuma 10rb/pcs
Tahap rencana banyak banget ide, tapi yg paling utama adalah cost optimization, ya, yang termurah.
Mau beli pillow block bearing, sebiji udah 70-100rb, mahal. Dicoret plan pillow block dari list.
Bisa bayangin ga kalo ga di standarisasi? ada orang buat shaft ukuran as ukuran 11mm, mau dipasangin bearing apaan coba, kecuali emang mau oplak2 atau di las kayak saya (shaft ukuran 25 pake bearing ukuran 30mm)
Lanjut eksekusi, dengan mesin las pinjaman, sambil belajar-belajar, dulu udah pernah pas kuliah pakai mesin las, dan kalau sekarang-sekarang lebih sering pakai solder, ternyata mirip-mirip, cuma kalau las lebih seram saja.
Full proteksi;
2. Topeng Las / Kacamata Las
3. Sepatu (baiknya sepatu semata kaki)
Kalau di universitas las listrik ini dikategorikan sebagai SMAW alias Shield Metal Arc Welding.
Ya las yang common banget, buat railing tangga, buat besi-besi di rumah kita.
Selain itu ada juga las karbit itu Oxy-Fuel Welding or Cutting namanya. biasa buat pelat-pelat yang lebih tipis thickness 1-2mm masih bisa di las.
Pakai las listrik alias SMAW susah-susah ngeri, disamping panas kena bunga api, kalau kelamaan malah besi nya jadi meleleh dan bolong, salut lah sama tukang-tulang las. Hebattt, full skill banget ngelas ini.
Makanya ada sertifikasinya kalau di dunia kerja.
Setelah pekerjaan hot work, lanjut pekerjaan surface protection alias di cat, biar ga cepat ancur karena karat. Pakai cat sisa dengan metode kuas hahaha.
Cat semprot lebih gampang sebenarnya tapi mahal in total.
All work done dan paid off dengan senyuman si junior. Dikasih saran ama istri juga, kasih ban bekas buat damper biar ga terlalu sakit pas jungkat jungkit, nice idea, implemented incorporated.
Oh iya gambar bintang dan matahari itu pesanan anak saya.
Tahap Pengetesan (Commissioning)
Aman di loading sama saya dengan berat 70kg +Ya sesuai dengan bidang kerja saya tahapannya.
Komentar
Posting Komentar